I.
DATA FLOW DIAGRAM
Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu
model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal
data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan,
proses apa yang menghasilkan data dan interaksi antar data yang tersimpan serta
proses yang dikenakan pada data tersebut.
1.
Komponen Aliran Data
a. Menggambarkan gerakan paket
data atau informasi dari satu bagian ke bagian lain dari sistem.
b.
Aliran data direpresentasikan
dengan menggunakan anak panah.
c. Nama fungsi untuk menjelaskan
arti dalam aliran tersebut dan ditulis untuk mengidentifikasikan aliran
tersebut.
d.
Ujung panah menunjukan arah
data bergerak.
e. Aliran data yang digambarkan
sebagai panah dengan dua ujung menggambarkan terjadinya dialog.
f.
Aliran data dapat menyebar atau
menyatu.
2.
Komponen Proses
a. Proses menunjukkan transformasi
dari masukan menjadi keluaran dan biasanya komponen proses dapat disimbolkan
dengan lingkaran atau segi empat tumpul.
b.
Dalam proses umumnya
didefinisikan dengan kalimat sederhana atau kata tunggal.
c. Nama lingkaran tersebut
mendeskripsikan respon yang harus dilakukan sistem dalam menganalisa keadaan.
3.
Komponen Penyimpanan Data
a. Dipakai untuk memodelkan
kumpulan data, misalnya paket data, tape magnetis, disk, dan model DBMS.
b.
Penyimpanan direpresentasikan
dengan garis paralel atau segi empat terbuka.
4.
Komponen Entitas Luar
a. Merupakan bagian luar sistem,
aliran data yang dihubungkan dengan entitas luar dan menunjukkan hubungan
antara sistem dengan dunia luar.
b.
Entitas luar direpresentasikan
dengan persegi empat panjang.
Beberapa petunjuk dalam
proses pembuatan simbol DFD, antara lain :
1.
Penamaan yang jelas
· Sebaiknya menggunakan nama yang
mengacu pada fungsi, yaitu gabungan antara kata kerja yang spesifik.
·
Jangan menggunakan nama terlalu
umum (Contoh : Data/Informasi).
·
Gunakan nama yang mudah
dimengerti oleh pemakai.
·
Nama aliran data yang terdiri
dari beberapa kata dihubungkan dengan garis sambung.
2.
Memberi nomor pada proses
·
Nomor yang diberikan pada
proses tidak harus menjadi nomor urut.
· Penomoran berfungsi untuk
mengidentifikasi proses dan memudahkan penurunan level yang lebih rendah ke
proses berikutnya.
3.
Penggambaran kembali
·
Ukuran dan bentuk lingkaran
tetap sama.
·
Panah yang melengkung atau
lurus tidak masalah
4. Hindari proses yang mempunyai
masukan tetapi tidak mempunyai keluaran, dan sebaliknya.
5. Aliran proses yang tidak
dinamai dapat mengakibatkan elemen data yang tidak berhubungan akan menjadi
satu.
Peraturan penting dalam
DFD :
1.
Antar entitas luar tidak
diijinkan terjadi relasi/hubungan.
2.
Tidak boleh ada aliran data
antara entitas luar dengan data store.
3.
Entitas luar boleh digambar
beberapa kali dengan tanda khusus, seperti diberi nomor.
4.
Tidak boleh
ada arus data dari datastore ke datastore tanpa melalui proses
5.
Tidak boleh
ada aliran data masukan tanpa keluaran atau sebaliknya
6.
Satu aliran data boleh
mengalirkan beberapa struktur data.
7.
Bentuk anak panah aliran data
boleh bervariasi.
8.
Semua obyek harus mempunyai
nama.
9.
Aliran data selalu diawali dan
diakhiri dengan proses
10.
Semua aliran data harus
mempunyai tanda arah.
11.
Perhatikan penyimpanan dan pembacaan data dari datastore satu ke datastore lainnya, mengingat
akan berdampak pada relasi data/tabel yang akan dibuat di sistem.
12. Upayakan
membuat proses untuk menciptakan datastore awal (data master) yang akan
digunakan untuk proses-proses transaksi.
B.
Proses
Proses merupakan apa yang dikerjakan
oleh sistem. Proses dapat mengolah data atau aliran data masuk menjadi aliran
data keluar. Proses sering disebut Bubble. Pedoman pemberian nama proses,
antara lain :
1. Nama proses terdiri dari kata
kerja dan kata benda yang mencerminkan fungsi proses. Misal : hitung gaji,
Cetak Nilai.
2.
Jangan menggunakan kata “Proses”
sebagai bagian dari nama suatu proses.
3.
Tidak boleh ada beberapa proses
dengan nama yang sama.
4.
Proses harus diberi nomor.
5.
Penomoran proses pada tingkat
pertama (Diagram Nol) adalah 1.0, 2.0, 3.0, dst.
6.
Penomoran proses pada tingkat
kedua (rinci proses 1.0) : 1.1, 1.2, 1.3, dst
7.
Context diagram tidak perlu
diberi nomor.
C.
External Entity (Kesatuan
Luar)
Sesuatu yang berada di luar sistem
tetapi memberikan data ke dalam sistem atau memberikan data dari sistem.
External Entity tidak termasuk bagian dari sistem. Bila sistem informasi
dirancang untuk satu bagian maka bagian lain yang masih terkait merupakan
external entity. Disimbolkan dengan kotak notasi.
D.
Data Store (Simpanan Data)
Simpanan data merupakan tempat
penyimpanan data pengikat yang ada dalam sistem. Data store dapat disimbolkan
dengan sepasang garis sejajar atau dua garis dengan salah satu sisi samping
terbuka. Proses dapat mengambil data dari atau memberikan data ke database.
E.
Data Flow (Arus Data)
Arus data merupakan tempat
mengalirnya informasi dan digambarkan dengan garis yang menghubungkan komponen
dari sistem. Arus data mengalir di antara proses, data store, dan menunjukkan
arus data dari data yang berupa masukan untuk sistem atau hasil dari sistem.
II.
TINGKATAN DFD/DAD
Diagram aliran data merupakan model
dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil.
Salah satu keuntungan menggunakan diagram aliran data adalah memudahkan pemakai
yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan
dikerjakan.
A.
Diagram Konteks
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan
menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level
tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari
sistem. Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store
dalam diagram konteks.
B.
Diagram Nol
Diagram Nol adalah diagram yang menggambarkan proses dari dataflow
diagram. Diagram Nol memberikan gambaran secara menyeluruh mengenai sistem yang
ditangani, menunjukan tentang fungsi-fungsi utama atau proses yang ada, aliran
data, dan eksternal entity. Pada level ini, dimungkinkan adanya data store yang
digunakan. Untuk proses yang tidak dirinci lagi pada level selanjutnya, dapat
ditambahkan simbol ‘*’ atau ‘P’ (functional primitive) pada akhir nomor proses.
C.
Diagram Rinci
Diagram rinci adalah diagram yang menguraikan proses-proses yang ada
pada diagram level 0 (diagram di atasnya).
D.
Penomoran Proses
Nama
Level
|
Nama
Diagram
|
Nomor
Proses
|
0
|
Context
|
|
1
|
Diagram 0
|
1.0, 2.0, 3.0, 4.0, ……….
|
2
|
Diagram 1.0
|
1.1, 1.2, 1.3, 1.4, ……….
|
2
|
Diagram 2.0
|
2.1, 2.2, 2.3, 2.4, ………
|
2
|
Diagram 3.0
|
3.1, 3.2, 3.3, 3.4, ………
|
2
|
Diagram 4.0
|
4.1, 4.2, 4.3, 4.4, ………
|
3
|
Diagram 1.1
|
1.1.1, 1.1.2, 1.1.3, …….
|
3
|
Diagram 1.2
|
1.2.1, 1.2.2, 1.2.3, …….
|
3
|
Diagram 1.3
|
1.3.1, 1.3.2, 1.3.3, ……..
|
3
|
Diagram 1.4
|
1.4.1, 1.4.2, 1.4.3, ………
|
dst
|
……………………….
|
……………………………………….
|
E.
Balancing
Aliran data yang masuk ke dalam dan keluar dari suatu proses harus
sama dengan aliran data yang masuk ke dalam dan keluar dari rincian proses pada
level/ tingkatan di bawahnya. Hal-hal yang harus diperhatikan pada DFD yang
memiliki lebih dari satu level sebagai berikut :
1.
Harus dapat keseimbangan input
dan output antara satu level dan level berikutnya. (jumlah dan nama arus
data harus sama pada setiap level)
2.
Keseimbangan antara level 0 dan
level 1 dilihat pada input/output dari aliran data ke atau dari terminal pada
level 0 sedangkan keseimbangan antara level 1 dan level 2 pada input/output
dari aliran data ke/dari proses yang bersangkutan.
Penjelasan : Entitas 1 menginput data ke
sistem, data disimpan di datastore, data store dipanggil/dibaca untuk proses
berikutnya, proses mencetak/menampilkan data.
Penjelasan : Entitas 1 menginput data ke
sistem, datastore dipanggil/dibaca untuk masukan proses
input data, data disimpan di datastore, data store
dipanggil/dibaca untuk proses berikutnya, proses mencetak/menampilkan data.
3.
Nama aliran data, data store,
dan terminal pada setiap level harus sama, apabila obyeknya sama.
4.
Sebaiknya terminal tetap
digambarkan pada level 1, 2, dan seterusnya.