Pencarian

Senin, 14 April 2014

Jurnal Prosiding SemNas 2014 - UNINDRA


PELATIHAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI SARANA KEWIRAUSAHAAN BAGI PRAMUKA

Yuli Haryanto
Program Studi Teknik Informatika
Universitas Indraprasta PGRI Jakarta

Abstrak.  Kegiatan pelatihan ini bertujuan memberikan pembekalan keterampilan di bidang teknik informasi guna mendukung proses pengembangan potensi diri pramuka serta gambaran peluang bisnis agar dapat membentuk jiwa kemandirian anggota Gerakan Pramuka. Selain itu, peserta juga dapat melakukan identifikasi, analisis, dan evaluasi tentang sejauh mana penerapan sistem informasi dan teknologi informasi di jajaran Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Jakarta Barat. Tujuan lainnya adalah Memberikan rekomendasi pengembangan penerapan sistem informasi dan teknologi informasi yang layak dan dapat menunjang profesionalisme penentuan kebijakan terhadap aktivitas organisasi, serta menggali potensi peluang usaha bagi anggota Gerakan Pramuka.
Metode yang digunakan dalam kegiatan ini antara lain pengumpulan data dan observasi kebutuhan mitra, penyampaian materi teoritis secara langsung, dan praktikum mengenai jaringan komputer.

Kata Kunci :Sistem Informasi, pramuka, teknologi, wirausaha

Abstract.  This training aims to provide debriefing skills in engineering information to support the development process as well as an overview of potential self-scout business opportunities in order to form a spirit of independence members of the Scout Movement. In addition, participants can also perform the identification, analysis, and evaluation of the extent of the application of information systems and information technology in the ranks of the Scout Movement in West Jakarta branch quarter. Another aim is to provide recommendations implementation of information systems development and information technology that can support a viable and professionalism policy determination of the activity of the organization, as well as explore potential business opportunities for members of the Scout Movement.
The method used in this activity include data collection and observation partner needs, delivery of content directly theoretical and practical work on computer networks.

Keywords: Information Systems, scouts, technology, entrepreneurship


PENDAHULUAN
Gerakan Pramuka selaku penyelenggara pendidikan kepramukaan mempunyai peran besar dalam pembentukan kepribadian generasi muda sehingga memiliki pengendalian diri dan kecakapan hidup untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan, sebagaimana ketentuan yang terdapat pada UU No.12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka.
Di tingkat kabupaten/kotamadya, terdapat Kwartir Cabang Gerakan Pramuka sebagai wadah organisasi yang membawahi beberapa Kwartir Ranting yang ada di wilayah kecamatan. Saat ini, Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Administratif Jakarta Barat memiliki beberapa Kwartir Ranting sebanyak 8 Kwartir Ranting di tingkat kecamatan antara lain Tamansari, Tambora, Grogol Petamburan, Kalideres, Kebon Jeruk, Cengkareng, Palmerah, dan Kembangan.
Luas wilayah dan jumlah anggota Gerakan Pramuka yang berada di 8 (delapan) kecamatan ini merupakan potensi yang perlu digali dan dikembangkan khususnya pada bidang teknologi informasi. Apalagi, bidang teknologi informasi merupakan sebuah bidang yang memiliki peluang besar dalam meningkatkan daya saing usaha pada era globalisasi saat ini. Perlu adanya peningkatan keterampilan pada bidang teknologi informasi untuk dapat membuka peluang usaha dan peningkatan lapangan kerja baik pada sektor pendidikan maupun sektor ekonomi lainnya.
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, Pramuka Penegak, Pramuka Pandega, dan Pembina Pramuka, dituntut untuk terus meningkatkan kecakapan dan keahliannya di masyarakat sehingga Gerakan Pramuka perlu meningkatkan baik kualitas pribadi anggota maupun manajemen organisasinya. Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat mempengaruhi berbagai aspek, baik pada diri individu maupun organisasi-organisasi sosial kemasyarakatan. Globalisasi teknologi informasi telah menempatkan pengelolaan sistem informasi dan teknologi informasi  pada posisi yang sangat signifikan dengan berbagai kebutuhan informasi bagi masyarakat.
Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Kota Administratif Jakarta Barat merupakan salah satu organisasi kemasyarakat yang ingin memanfaatkan era globalisasi informasi dalam melaksanakan visi dan misinya melalui berbagai penerapan sistem informasi dan teknologi informasi di jajarannya. Selama ini, teknologi informasi belum diimplementasikan secara langsung baik dalam program kerja jangka pendek maupun jangka panjang mengingat keterbatasan sumberdaya-sumberdaya yang diperlukan untuk memenuhi penerapan teknologi informasi. Pengetahuan dan kemampuan serta keterampilan individu anggota Gerakan Pramuka merupakan salah satu bagian dari sumberdaya yang diperlukan dalam rangka penerapan teknologi informasi tersebut.
Untuk meningkatkan sumberdaya-sumberdaya tersebut, perlu adanya daya dukung lembaga/organisasi yang berkompeten pada bidangnya yang mendukung aktivitas peningkatan keterampilan anggota Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Kota Administratif Jakarta Barat. Dalam upaya meningkatkan peran perguruan tinggi di masyarakat khususnya di lingkungan lembaga-lembaga/organisasi kemasyarakatan yang ada, maka Universitas Indraprasta PGRI melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) perlu melihat dan berpartisipasi aktif membantu memberikan kontribusi secara langsung. Untuk itu, tim peneliti memberikan usulan program pelatihan bagi Pramuka Penegak, Pramuka Pandega, dan Pembina Pramuka yang ada di wilayah Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Jakarta Barat. Melalui program pelatihan keterampilan penerapan teknologi informasi ini, anggota Gerakan Pramuka akan diberikan pengetahuan dan keterampilan yang signifikan terhadap kebutuhan individu anggota Gerakan Pramuka itu sendiri khususnya, dan masyarakat di lingkungan pada umumnya.
Kegiatan pelatihan penerapan teknologi informasi ini diharapkan dapat memberikan solusi terhadap permasalahan-permasalahan di atas khususnya yang berkaitan tentang peranan, peluang/potensi wirausaha pada bidang teknologi informasi. Dengan menggunakan metode ceramah dan praktek secara langsung mengenai teknologi informasi, peserta dapat memahami pentingnya peran serta teknologi informasi saat ini. Peserta dapat memotivasi dan mengembangkan potensi diri dan lingkungan sekitarnya dengan berbagai aktivitas yang terkait teknologi informasi.

KAJIAN PUSTAKA
Definisi Sistem
Dalam mendefinisikan sistem, ada dua kelompok pendekatan yaitu pendekatan yang menekankan pada prosedurnya dan pendekatan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang menekankan pada prosedurnya didefinisikan oleh Jogiyanto (2005:1) sebagai berikut : “Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.”
Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urutan-urutan operasi di dalam sistem. Sedangkan, pendekatan sistem yang menekankan pada komponen atau elemennya didefinisikan oleh Jogiyanto (2005:2) bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Suatu sistem dapat terdiri dari sistem–sistem bagian (subsistem) yang saling berinteraksi, sebagai akibat adanya input yang diproses menjadi output/informasi, misalnya sebuah komputer terdiri dari beberapa komponen. Apabila salah satu bagian dari sistem tidak ada maka sistem tersebut tidak akan berfungsi sebagaimanamestinya.

Teori Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. (Jogiyanto, 2005:11).
   Menurut Gordon B. Davis, sistem informasi adalah suatu sistem yang menghubungkan pengguna (individu dan organisasi) dengan komputer yang dirancang secara integrasi guna menyediakan informasi yang mendukung fungsi operasional, manajemen, analisis serta fungsi pengambilan keputusan dalam suatu organisasi.
Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai berikut (Ladjamudin, 2005):
1.    Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.
2.    Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan atau untuk mengendalikan organisasi.
3.    Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Definisi Pramuka
Dalam Undang-undang Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka, disebutkan bahwa Gerakan  Pramuka  adalah  organisasi  yang  dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan kepramukaan. Pramuka  adalah  warga  negara  Indonesia yang aktif dalam pendidikan kepramukaan serta mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka. Kepramukaan adalah segala aspek yang berkaitan dengan pramuka. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.

Kewirausahaan
Kewirausahaan (Entrepreneurship) berasal dari bahasa Perancis : Perantara  Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko finansial, psikologi dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi.
Wirausahawan adalah orang yang memiliki kemampuan untuk mengelola dan mengembangkan suatu produk atau bisnis baru perusahaan milik sendiri, dengan menggunakan sumber daya (keuangan, bahan baku, tenaga kerja) dengan sebaik-baiknya, tujuannya untuk mendapatkan laba sebanyak-banyaknya.
Kewirausahaan merupakan kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melaui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup. Pada hakekatnya kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif.

METODE PELAKSANAAN
Salah satu metode yang digunakan adalah metode penelitian grounded research yaitu suatu metode penelitian berdasarkan pada fakta dan menggunakan analisis perbandingan bertujuan untuk mengadakan generalisasi empiris, menetapkan konsep - konsep, membuktikan teori, dan mengembangkan teori dimana pengumpulan data dan analisis data berjalan pada waktu yang bersamaan. Dengan melakukan pengumpulan data/fakta di lapangan akan ditemukan permasalahan-permasalahan yang akan dibuatkan konsep penyelesaiannya.
Metode pengumpulan data dimaksudkan untuk mendapat informasi yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan pengabdian ini agar tujuan yang akan dicapai dapat terpenuhi. Selain itu dilakukan studi kepustakaan untuk mencari referensi-referensi teoritis yang menunjang penerapan kegiatan di lapangan.
Pada pelaksanaan kegiatan, metode penyampaian materi secara langsung dengan peralatan pendukung, diskusi, kelompok, dan praktik/simulasi jaringan, dapat membantu peserta lebih memahami materi pelatihan yang disampaikan.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Kegiatan diselenggarakan pada Sabtu – Minggu, 4 – 5 Februari 2012 di Sekretariat Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Jakarta Barat, Jl. Kembang Sakti I Ujung, komplek perumahan Puri Indah, Kembangan, Jakarta Barat. Penyelenggara kegiatan adalah Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Indraprasta PGRI bekerja sama dengan Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Jakarta Barat. Pelaksana terdiri dari unsur dosen dan mahasiswa Universitas Indraprasta PGRI serta staf  Kwartir Cabang Jakarta Barat. Peserta terdiri dari Pramuka utusan kwartir ranting 37 orang, mahasiswa UNINDRA 7 orang, Pemuda Mesjid 2 orang.
Materi Kegiatan
Kegiatan diisi dengan berbagai materi antara lain tentang : Perkembangan Teknologi dari masa ke masa (dahulu, sekarang & prediksi di masa yang akan datang), Komponen Teknologi Informasi beserta dasar trouble shooting, Pengenalan Jaringan Komputer, praktek merakit komputer, praktek jaringan komputer, dan kewirausahaan.
Analisa Kegiatan
Secara umum kegiatan berjalan baik dan lancar. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan ini adalah :
1.      Pendukung / keunggulan
a.       Potensi kuantitas anggota Gerakan Pramuka di wilayah Kwartir Cabang Jakarta Barat yang notabene berpangkalan di sekolah-sekolah sehingga peran serta Universitas Indraprasta PGRI sebagai lembaga pendidikan dapat berperan nyata.
b.      Peran serta Kwartir Cabang Jakarta Barat sebagai mitra yang berperan aktif mendukung kegiatan pelatihan ini.
2.      Kelemahan
a.       Terbatasnya alat/sarana untuk praktek pada pelatihan ini.
b.      Tempat pelatihan yang cukup jauh dari tempat tinggal peserta dan sarana transportasi yang terbatas.
3.      Peluang
a.       Sebagian peserta merupakan unsur guru yang mengajar di sekolah baik SD maupun SMP dan mengampu mata pelajaran/kurikulum komputer.
b.      Kebutuhan pelatihan keterampilan anggota Gerakan Pramuka di bidang teknologi informasi.
c.       Letak wilayah dan kuantitas pramuka yang tersebar di wilayah Jakarta Barat dapat menjadi peluang untuk lebih meningkatkan intensitas pelatihan dalam kurun waktu tertentu.
d.      Hambatan
1)      Pengetahuan dasar peserta yang masih kurang tentang perangkat keras dan perangkat lunak komputer.
2)      Waktu yang sangat terbatas sehingga materi pelatihan hanya mencakup materi-materi dasar.
PENUTUP
Kegiatan pelatihan penerapan teknologi informasi bagi Gerakan Pramuka merupakan sarana yang dapat dijadikan pembelajaran bagi pramuka untuk meningkatkan potensi diri dan keterampilan. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat menjadi bekal anggota Gerakan Pramuka untuk menggali kemampuan wirausahanya di masyarakat.
Kegiatan pelatihan keterampilan teknologi informasi ini dapat menjadi referensi pihak-pihak terkait yang terlibat dalam peningkatan profesionalitas organisasi dan potensi pengembangan diri.
Kegiatan pelatihan teknologi informasi dapat berguna bagi anggota Gerakan Pramuka dan menunjang proses pendidikan kepramukaan yang ada di jajaran Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Jakarta Barat.
DAFTAR PUSTAKA
Ahman, Eeng. 2007. Membina Kompetensi Ekonomi. Penerbit : Grafindo Media Pratama, Bandung.
Bob Sunardi, Andri. 2013. Boyman : Ragam Latih Pramuka. Penerbit : Nuansa Muda. Bandung.
Bonaventure, Oliever. 2012. Computer Networking : Principles, Protocols, and Practice.
Cahyono, Setiyo. 2006. Panduan Praktis Pemrograman Database meng-gunakan MySQL dan Java. Bandung. Penerbit : Informatika.
Connolly, T., dan Carolyn B. 2005. Database Systems. Fourth Edition. Database Place, USA
Iqbaria, Zinatelli, Personal Computing Acceptance Factors in Small Firm : A Structural Equation Modelling, Management Information System  Quarterly, 1997.
H.M Jogiyanto. 2005.  Analisis dan Desain Sistem Informasi.  Yogyakarta. Penerbit : Andi Offset.
Jogiyanto, H.M. 2007. Sistem Informasi Keperilakuan. Yogyakarta: Andi.
Kusrini. 2007. Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data. Penerbit Andi. Yogyakarta.
Ladjamudin, Al Bahra. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta. Penerbit : Graha Ilmu.
Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Bogor. Penerbit : Ghalia Indonesia.
Ramakhrisnan, R. and Gehrke, J., 2003, Database Management. System, 3rd Edition, Mc Graw Hill
Rianto Rahadi, Dedi. Peranan Teknologi Informasi dalam Peningkatan Sektor Pelayanan Publik, 2010.
Simarmata, Janner. 2007. Perancangan Basis Data. Yogyakarta. Penerbit : Andi.
Soeryanto, Eddy. (2009). Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung. Penerbit : Elex Media Komputindo, Jakarta.
Sofana, Iwan. 2010. Cisco CCNA & Jaringan Komputer. Penerbit Informatika.
---------. 2008. Membangun Jaringan Komputer. Penerbit Informatika.
Syam Fazli, Dampak Kompleksitas Teknologi Informasi bagi Strategi Dan Kelangsungan Usaha, Jurnal Akuntansi dan Auditing (JAAI) Vol.3 No.1, FE UII, Yogyakarta, 1999.
Tanembaum, Andrew. 2011. Computer Network, Fifth Edition. Prentice Hall.
The Lian Gie. 2006. Ilmu Administrasi Perkantoran Modern. Yogyakarta. Penerbit : Karya.
Trisnawati, Rina, Pertimbangan Perilaku dan Faktor Penentu Keberhasilan Pengembangan Sistem Informasi, Jurnal Kajian Bisnis, Yogyakarta, 1998.

Jurnal Prosiding SEMNAS 2014

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

[Yuli Haryanto, M.Kom]

I.         SISTEM INFORMASI
A.            Pengertian
·  Sekumpulan hardware, software, brainware, prosedur, dan aturan yang diorganisasikan secara integral untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan masalah dan pengambilan keputusan.
·  Satu kesatuan data olahan yang terintegrasi dan saling melengkapi yang menghasilkan output baik dalam bentuk gambar, suara, maupun tulisan.
·  Proses yang menjalankan fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis,  dan menyebarkan informasi untuk kepentingan tertentu. Kebanyakan SI dikomputerisasi.
·        Sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Dalam SI, diperlukan klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain fleksibel, efektif, dan efesien.
·           Kumpulan antara sub-sub sistem yang saling berhubungan yang membentuk suatu komponen yang didalamnya mencakup input-proses-output yang berhubungan dengan pengelolaan informasi (data yang telah diolah sehingga lebih berguna bagi user)
Sistem yang saling berhubungan dan terintegrasi satu dengan yang lainnya dan bekerja sesuai dengan fungsinya untuk mengatur masalah yang ada.
Suatu Sistem Informasi atau Information System (IS) merupakan aransemen dari orang, data, proses-proses, dan antarmuka yang berinteraksi mendukung dan memperbaiki beberapa operasi sehari-hari dalam suatu bisnis termasuk mendukung memecahkan soal dan kebutuhan pembuat keputusan manajemen dan para pengguna yang berpengalaman di bidangnya.
Sistem Informasi menurut Leitel dan Davis dalam bukunya “Accounting Information System” mendefinisikan :
Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan-kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Definisi umum,  sistem informasi diartikan sebagai suatu sistem dalam suatu organisasi yang mengolah data menjadi bentuk yang lebih berguna untuk mencapai suatu tujuan.
Faktor yang mempengaruhi ‘nilai suatu informasi’ :
1.  Tepat ISI dan TELITI (accuracy)
2.  Tepat WAKTU (timeliness)
3.  Tepat GUNA (relevancy)
4.  Tepat SAJI (presentation)

B.             Karakteristik Sistem
1.      Komponen
Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, dan bekerjasama membentuk satu kesatuan.
2.      Batas Sistem
Merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
3.      Lingkungan Luar Sistem
Apapun di luar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
4.      Penghubung (Interface)
Merupakan media penghubung antara sub sistem yang memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya.
5.      Masukan (Input)
Energi yang dimasukkan ke dalam sistem, dapat berupa perawatan (maintenance input) dan masukan signal (signal input).
6.      Pengolah (Proses)
Suatu proses akan mengolah data masukan menjadi data keluaran.
7.      Keluaran (Output)
Hasil dari data yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.
8.      Sasaran (objective)
Suatu sistem harus mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective) yang akan dicapai.

Input
Output
GOALS
Sub Sistem
Sub Sistem
Sub Sistem
Sub Sistem
Input
Proses
Output
Boundary
(Batas Sistem
Interface (penghubung)
Environment
 
C.      Klasifikasi Sistem
1.      Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem Abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misal, Sistem Teologia yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan.
Sistem Fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem computer, sistem akuntansi, sistem produksi.
2.      Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
Sistem Alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, misalnya sistem perputaran bumi.
Sistem Buatan Manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut Human Machine System karena menyangkut penggunaan computer yang berinteraksi dengan manusia.
3.      Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem tak Tentu (Probability System)
Sistem tertentu beroperasi tertentu dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi di antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Misal : Sistem Komputer, dimana tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan.
Sistem Tak Tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
4.      Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)
Sistem Tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ada, tetapi kenyataan tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relative tertutup).
Sistem Terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Sistem ini harus memiliki sistem pengendalian yang baik.
Sistem-sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relative tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka untuk pengaruh yang baik saja.

D.            Prinsip Pengembangan Sistem
1.       Melibatkan Pengguna dan Pemilik Sistem
2.       Gunakan Pendekatan Penyelesaian Masalah
3.       Menentukan Fase dan aktivitas
4.       Menentukan Standar bagi Pembangunan Dokumentasi yang Konsisten
5.       Melihat Sistem Sebagai Investasi Penting
6.       Jangan Takut untuk Merevisi Ruang Lingkup
7.       Membagi Sistem ke Sub-sub Sistem (bagian terkecil)
8.       Desain Sistem untuk Pengembangan dan Pertukaran

E.             Daur Hidup Pengembangan Sistem
Pada Daur Hidup Pengembangan Sistem (System Development Life Cycle – SDLC) menggunakan FAST Methodology (Forecasting and Assessment in Science and Technology) yang terdiri 8 fase, yaitu :
1.         Fase Tinjauan    : Penentuan konteks, ruang lingkup, anggaran, staf, dan jadwal proyek.
2.         Fase Kajian   : Mengetahui dan menganalisis domain masalah bisnis dan teknikal untuk setiap masalah, sebab, dan kesan tertentu.
3.         Fase Definisi      : Mengetahui dan menganalisis kebutuhan bisnis yang bias digunakan untuk penyelesaian teknikal suatu masalah.
4.      Fase Konfigurasi: Mengetahui dan menganalisis beberapa penyelesaian teknikal yang bias mengatasi masalah dan memenuhi kebutuhan bisnis dalam penyelesaian target.
5.      Fase Pembelian  : Mengetahui dan menganalisis produk perangkat keras dan perangkat lunak yang akan dibeli untuk kebutuhan proyek.
6.         Fase Desain       : Menentukan kebutuhan teknikal untuk penyelesaian target.
7.         Fase Pembangunan : Mengembangkan dan menguji penyelesaian sistem (prototype).
8.     Fase Penghantaran : Menggunakan sistem dalam produksi sehari-hari