ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
[Yuli Haryanto, M.Kom]
I.
SISTEM INFORMASI
A.
Pengertian
· Sekumpulan hardware, software,
brainware, prosedur, dan aturan yang diorganisasikan secara integral untuk
mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan masalah dan
pengambilan keputusan.
· Satu kesatuan data olahan yang
terintegrasi dan saling melengkapi yang menghasilkan output baik dalam bentuk
gambar, suara, maupun tulisan.
· Proses yang menjalankan fungsi
mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk kepentingan
tertentu. Kebanyakan SI dikomputerisasi.
· Sekumpulan komponen pembentuk
sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya
yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Dalam
SI, diperlukan klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman
kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem
informasi antara lain fleksibel, efektif, dan efesien.
·
Kumpulan antara sub-sub sistem
yang saling berhubungan yang membentuk suatu komponen yang didalamnya mencakup
input-proses-output yang berhubungan dengan pengelolaan informasi (data yang
telah diolah sehingga lebih berguna bagi user)
Sistem yang saling berhubungan dan terintegrasi
satu dengan yang lainnya dan bekerja sesuai dengan fungsinya untuk mengatur
masalah yang ada.
Suatu Sistem Informasi atau Information System (IS) merupakan
aransemen dari orang, data, proses-proses, dan antarmuka yang berinteraksi
mendukung dan memperbaiki beberapa operasi sehari-hari dalam suatu bisnis
termasuk mendukung memecahkan soal dan kebutuhan pembuat keputusan manajemen
dan para pengguna yang berpengalaman di bidangnya.
Sistem Informasi menurut Leitel dan Davis dalam bukunya “Accounting
Information System” mendefinisikan :
Sistem informasi adalah suatu sistem
dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan-kebutuhan pengolahan
transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi
dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan
laporan-laporan yang diperlukan.
Definisi umum, sistem informasi diartikan sebagai suatu
sistem dalam suatu organisasi yang mengolah data menjadi bentuk yang lebih
berguna untuk mencapai suatu tujuan.
Faktor yang mempengaruhi ‘nilai suatu informasi’ :
1. Tepat ISI dan
TELITI (accuracy)
2. Tepat WAKTU
(timeliness)
3. Tepat GUNA
(relevancy)
4. Tepat SAJI (presentation)
B.
Karakteristik Sistem
1.
Komponen
Terdiri dari sejumlah komponen yang
saling berinteraksi, dan bekerjasama membentuk satu kesatuan.
2.
Batas Sistem
Merupakan daerah yang membatasi
antara sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
3.
Lingkungan Luar Sistem
Apapun di luar batas sistem yang
mempengaruhi operasi sistem.
4.
Penghubung (Interface)
Merupakan media penghubung antara sub
sistem yang memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke
subsistem lainnya.
5.
Masukan (Input)
Energi yang dimasukkan ke dalam
sistem, dapat berupa perawatan (maintenance input) dan masukan signal (signal
input).
6.
Pengolah (Proses)
Suatu proses akan mengolah data
masukan menjadi data keluaran.
7.
Keluaran (Output)
Hasil dari data yang diolah dan
diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.
8.
Sasaran (objective)
Suatu sistem harus mempunyai tujuan
(goal) atau sasaran (objective) yang akan dicapai.
Input
|
Output
|
GOALS
|
Sub
Sistem
|
Sub
Sistem
|
Sub
Sistem
|
Sub
Sistem
|
Input
|
Proses
|
Output
|
Boundary
(Batas Sistem
|
Interface (penghubung)
|
Environment
|
C. Klasifikasi Sistem
1.
Sistem Abstrak dan Sistem
Fisik
Sistem Abstrak adalah sistem yang
berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misal, Sistem
Teologia yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia
dengan Tuhan.
Sistem Fisik merupakan sistem yang
ada secara fisik, misalnya sistem computer, sistem akuntansi, sistem produksi.
2.
Sistem Alamiah (Natural
System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
Sistem Alamiah adalah sistem yang
terjadi melalui proses alam, misalnya sistem perputaran bumi.
Sistem Buatan Manusia adalah sistem
yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi
antara manusia dengan mesin disebut Human Machine System karena menyangkut
penggunaan computer yang berinteraksi dengan manusia.
3.
Sistem Tertentu
(Deterministic System) dan Sistem tak Tentu (Probability System)
Sistem tertentu beroperasi tertentu
dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi di antara
bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem
dapat diramalkan. Misal : Sistem Komputer, dimana tingkah lakunya dapat
dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan.
Sistem Tak Tentu adalah sistem yang
kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur
probabilitas.
4.
Sistem Tertutup (Closed
System) dan Sistem Terbuka (Open System)
Sistem Tertutup merupakan sistem yang
tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini
bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak di luarnya.
Secara teoritis sistem tertutup ada, tetapi kenyataan tidak ada sistem yang
benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara
relative tertutup).
Sistem Terbuka adalah sistem yang
berhubungan dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima
masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang
lainnya. Sistem ini harus memiliki sistem pengendalian yang baik.
Sistem-sistem yang baik harus
dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relative tertutup akan bekerja
secara otomatis dan terbuka untuk pengaruh yang baik saja.
D.
Prinsip Pengembangan
Sistem
1.
Melibatkan Pengguna dan Pemilik
Sistem
2.
Gunakan Pendekatan Penyelesaian
Masalah
3.
Menentukan Fase dan aktivitas
4.
Menentukan Standar bagi
Pembangunan Dokumentasi yang Konsisten
5.
Melihat Sistem Sebagai
Investasi Penting
6.
Jangan Takut untuk Merevisi
Ruang Lingkup
7.
Membagi Sistem ke Sub-sub
Sistem (bagian terkecil)
8.
Desain Sistem untuk
Pengembangan dan Pertukaran
E.
Daur Hidup Pengembangan
Sistem
Pada Daur Hidup Pengembangan Sistem (System Development Life Cycle – SDLC)
menggunakan FAST Methodology (Forecasting
and Assessment in Science and Technology) yang terdiri 8 fase, yaitu :
1.
Fase Tinjauan : Penentuan konteks, ruang lingkup,
anggaran, staf, dan jadwal proyek.
2.
Fase Kajian : Mengetahui
dan menganalisis domain masalah bisnis dan teknikal untuk setiap masalah,
sebab, dan kesan tertentu.
3.
Fase Definisi : Mengetahui dan menganalisis kebutuhan
bisnis yang bias digunakan untuk penyelesaian teknikal suatu masalah.
4. Fase Konfigurasi: Mengetahui dan menganalisis
beberapa penyelesaian teknikal yang bias mengatasi masalah dan memenuhi
kebutuhan bisnis dalam penyelesaian target.
5. Fase Pembelian : Mengetahui dan menganalisis produk perangkat
keras dan perangkat lunak yang akan dibeli untuk kebutuhan proyek.
6.
Fase Desain : Menentukan kebutuhan teknikal untuk
penyelesaian target.
7.
Fase Pembangunan : Mengembangkan
dan menguji penyelesaian sistem (prototype).
8. Fase Penghantaran : Menggunakan sistem dalam
produksi sehari-hari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar